Senin, 08 Februari 2010

3 JURUS Biaya membangun RUMAH menjadi lebih MURAH

Di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil seperti sekarang ini, membangun rumah ideal dengan biaya murah tampaknya sebuah impian. Tetapi membangun rumah berbiaya minim bukanlah sesuatu yang mustahil.
Untuk mewujudkan sebuah rumah murah, merupakan hasil dari pengalaman seseorang dalam mendesain beberapa rumah murah, baik yang sudah terbangun,yang sedang dibangun, maupun yang masih dalam proses desain.
Tentunya pengalaman mendesain rumah murah tidak dapat menjadi acuan akhir, tapi sebagai pemberi dorongan semangat bagi mereka yang ingin membangun rumah dengan biaya terbatas.
Setidaknya ada tiga hal penting yang harus dipenuhi untuk mewujudkan rumah murah yakni penggunaan tenaga arsitek,
perencanaan struktur rumah
dan
penggunaan material yang tepat
.

Untuk hal pertama, memag masih banyak masyarakat yang terjebak pada anggapan keliru soal ARSITEK. Masyarakat menilai jasa arsitek itu selalu mahal sehingga pembangunan dirasa murah tanpa arsitek.
Padahal itu tidaklah benar, memang arsitek masih terkesan eksklusif, tetapi ada juga yang tidak menetapkan tarif mahal.
tidak semua arsitek menetapkan tarif yang tinggi. Tak sedikit arsitek yang siap memberikan jasanya dengan tarif yang sesuai dengan kantong.
Dengan menggunakan jasa arsitek, masayarakat dapat menghemat biaya karena arsitek bisa membantu dalam membuat struktur, ruangan, dan pemilihan material yang efisien dan efektif. Menggunakan jasa arsitek juga membantu Anda dalam membuat desain rumah yang baik.
Rumah yang didesain dengan baik, dapat mempengaruhi hidup seseorang menjadi lebih positif dan berkualitas. Begitu juga dalam konteks sebaliknya. Kalau ruang-ruang hidup sehari-hari sumpek, sikap hidup juga dapat terpengaruh menjadi sumpek.

Hal kedua yang harus dipenuhi adalah perencanaan struktur. Agak berbeda dengan desain rumah beranggaran dana longgar, desain rumah murah justru dimulai dengan desain sistem strukturnya terlebih dahulu, bukan dimulai dari desain arsitekturnya.
“Sistem struktur yang efisien sangat menentukan anggaran konstruksi rumah, karena biasanya biaya struktur rumah sekitar 40-50 persen dari biaya keselururuhan.
Salah satu contohnya adalah merencanakan struktur atap. Untuk bagian ini, penggunaan atap fiber semen (tanpa kandungan asbestos) misalnya akan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan atap genteng, karena tidak diperlukan kaso dan reng.
Selain itu, kalau lebar rumah tidak lebih dari 400 cm, maka tidak diperlukan struktur kuda-kuda. Jarak antara lantai satu dengan dua sebenarnya cukup 250 cm jika memiliki bukaan dan ventilasi cukup untuk ukuran ruangnya. Hal ini bisa menghemat biaya dinding, struktur kolom, dan tangga.
Struktur lantai dua juga dapat menggunakan struktur rangka multipleks yang dapat dilapisi cor semen tipis dengan pelapis keramik. Struktur lantai ini akan lebih ringan dibandingkan lantai beton sehingga kolom dan balok penyangganya bisa jauh lebih kecil.

Poin terakhir yang tak kalah penting dalam menekan biaya pembangunan rumah adalah penggunaan material atau bahan bangunan dengan harga relatif murah. Cukup banyak material mendasar atau murah yang dapat dieksplorasi pemakaiannya atau cara pemasangannya untuk membentuk sensasi ruang yang menarik.
Misalnya bata merah saja dapat memiliki banyak sekali kemungkinan cara penyusunannya. Dapat dipasang seperti biasa, atau diberi jarak antara bata merahnya sehingga dindingnya berlubang-lubang, atau bata dipasang dengan variasi susunan satu bata dan setengah bata, dan lain-lain.
Contoh lain material murah adalah bambu. Biasanya bambu dipandang sebagai bahan sekunder, tapi saat ini sedang menjadi material yang digemari karena kekuatan seratnya yang dapat menggantikan baja tulangan. Dengan sistem pengawetan yang baik, bambu dapat menjadi material primer rumah yang mampu bertahan puluhan tahun. Selain itu, juga bisa memanfaatkan material bekas atau daur ulang seperti kusen atau daun pintu.

Selasa, 12 Januari 2010

Tips-tips Hemat Energi

Pada dasarnya Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai warga Bumi untuk turut berperan serta mengatasi peristiwa Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim (Climate Change) yang sedang dialami Bumi, dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang dari rumah tempat kita tinggal, diantaranya seperti hal-hal berikut ini:

Hemat Pemakaian Listrik :

  1. Matikan peralatan listrik jika sedang tidak digunakan. Dan Hanya menggunakan peralatan listrik ketika kita membutuhkannya.
  2. Tidak menggunakan peralatan yang menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng, botol dsb.
  3. Hubungkan lampu di halaman rumah dengan sebuah alat pengatur waktu (timer) atau fotocel sinar matahari.
  4. Gunakan jenis lampu fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.
  5. Matikan peralatan listrik dan gunakan penerangan seminimal mungkin di malam hari ketika akan pergi tidur.
  6. Matikan pemanas air sebelum Anda berangkat untuk pergi berlibur.
  7. Ganti kulkas lama jika sudah boros listrik dan jangan lupa defrost kulkas (mematikan lemari es untuk menghilangkan es yang membeku) anda secara teratur.
  8. Bersihkan dan keluarkan barang atau makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap minggu.
  9. Jangan masukkan makanan panas di dalam lemari es.
  10. Jangan terlalu sering dan dalam waktu lama membuka pintu lemari es, karena akan boros listrik.
  11. Pergunakan air dingin biasa, bukan air panas
  12. Pastikan peralatan bertenaga listrik tetap efisien dan terawat dengan baik
  13. Pergunakan alat-alat pematul cahaya untuk menggantikan lampu penerangan.

Hemat Pemakaian Air :

  1. Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
  2. Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus.
  3. Mandi menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk mencuci mobil, cukup gunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air mengalir.
  4. Gunakan air dingin pada mesin cuci daripada air panas.
  5. Flush toilet seperlunya (jangan terlalu sering).
  6. Pastikan pelampung/radar pada tangki penyimpanan air bekerja dengan baik, demikian juga pada kran dan monoblock di toilet, cegah kebocoran agar tidak boros air.
  7. Cuci pakaian dengan air dingin, bukannya air panas.
  8. Gunakan air bilasan cucian pakaian terakhir untuk menyiram tanaman Anda. Gunakan air bilasan cucian beras, buah dan sayur juga untuk menyiram tanaman.
  9. Tadah air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan lantai dsb.

Manfaatkan Sumber Energi dari Alam :

  1. Gunakan tenaga surya untuk rumah dan pemanas air.
  2. Gunakan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian Anda.
  3. Gunakan pencahayaan dari sinar matahari secara optimal, bukannya mengandalkan lampu listrik.
  4. Buka jendela, agar angin dapat berhembus masuk untuk menyejukkan dan menyegarkan ruangan di rumah anda, daripada menggunakan penyejuk udara buatan yang boros listrik seperti AC.
  5. Jika tetap menggunakan AC, jangan lupa bersihkan AC secara teratur, akan menghemat listrik.
  6. Jangan lupa setel ‘timer’ pada AC agar berhenti pada saat sebelum fajar.
  7. Exhaust fan juga bisa digunakan untuk membantu pertukaran udara segar di dalam ruang, jika sirkulasi angin belum maksimal.
  8. Jika ingin, membangun rumah tinggal jangan lupa memanfaatkan sirkulasi udara angin dan cahaya alamiah dari matahari secara optimal. Pada Negara yang sudah sangat peduli Bumi, seperti Swedia, Denmark dan juga Jepang, pemakaian listrik sudah mulai memanfaatkan tenaga kincir angin dan panel surya, mudah-mudahan di Indonesia bisa segera diterapkan juga, mengingat listrik dari PLN pun sekarang belum bisa menjangkau seluruh peloksok daerah terutama daerah terpencil. Sumber energi alam lain yang bisa dimanfaatkan adalah tenaga air (mikrohidro) dan panas bumi (geothermal). Kesemuanya ini merupakan sumber energi alam yang ramah lingkungan.
  9. Gunakan juga kaca berwarna hijau untuk mengurangi panas di rumah Anda.

REUSE (Gunakan Kembali) Dan lain-lainnya :

  1. Gunakan keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat dari plastic dan Styrofoam karena akan menimbulkan sampah berlebih.
  2. Gunakan kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya.
  3. Gunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari.
  4. Gunakan kembali kertas HVS yang baru dipakai 1 muka menjadi 2 muka atau bolak-balik.
  5. Gunakan kain serbet, sapu tangan yang bisa digunakan kembali daripada kertas tissue dan kertas pembersih sekali pakai lainnya.
  6. Gunakan ‘reusable’ piring, botol minum dan alat makan yang bukan sekali pakai.
  7. Gunakan wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan, bukannya aluminium foil dan bahan plastik lainnya.
  8. Reuse kemasan dari bahan karton untuk pengiriman barang.
  9. Gunakan kembali koran lama untuk membungkus dan ‘mengepak’ barang.
  10. Berbelanja ke toko dengan tas kanvas daripada menggunakan tas kertas dan kantong plastik.
  11. Simpan gantungan kawat dan mengembalikan atau menggunakannya kembali ketika ke binatu.
  12. Mengecat dengan kuas dan rol yang bisa dipakai lagi daripada menggunakan cat semprot yang mengeluarkan emisi berbahaya.

REDUCE ( Berhemat ) Dan lain-lainnya :

  1. Hemat penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di udara.
  2. Memelihara, merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki dan sudah digunakan daripada sering membeli baru.
  3. Hanya membeli perangkat mebel. yang benar-benar digunakan.
  4. Beli dan gunakan baterai ‘rechargeable’ untuk perangkat yang sering digunakan.
  5. Prioritaskan membeli produk yang berlabel ramah lingkungan.
  6. Beli dan makan sayuran organik, pasti lebih menyehatkan dan ramah lingkungan.
  7. Beli produk-produk buatan lokal untuk mengurangi buangan emisi dari transportasi.
  8. Beli makanan/minuman, sayuran/buah-buahan lokal, karena lebih murah dan lebih terjamin kesegarannya.
  9. Beli produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari bahan daur ulang.
  10. Hindari produk dengan beberapa lapis kemasan, jika hanya satu juga cukup.
  11. Dengan kata lain jika memungkinkan beli produk dalam jumlah grosir yang lebih murah dan hemat kemasan daripada beli eceran yang lebih mahal dan butuh banyak kemasan. Contoh pembelian sabun cuci ukuran 1 kg, lebih baik dari pada ukuran sachet kecil.
  12. Hindari membeli produk makanan yang dikemas dalam plastik atau wadah styrofoam karena tidak dapat didaur ulang.
  13. Hindari atau kurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti sendok/garpu dan sedotan minuman yang terbuat dari plastik.
  14. Hindari ‘fast food’ karena jenis makanan ini merupakan penghasil sampah terbesar di dunia, selain itu juga kurang baik terhadap kesehatan.
  15. Minimalkan penggunaan pestisida.
  16. Hindari penggunaan ‘racun tikus’ dari bahan kimia, jika ingin membunuh atau mengusir tikus, tapi gunakan jebakan tikus tradisional dengan umpan ikan asin misalnya.
  17. Berhenti menggunakan semprotan aerosol untuk mengurangi CFC yang akan mengganggu lapisan Ozon Bumi.
  18. Kurangi penggunaan bahan kimia saat membersihkan semua sudut rumah.
  19. Jangan membeli produk yang dibuat dari hewan langka.
  20. Mengurangi konsumsi daging (flexitarian) atau bila memungkinkan jadilah vegetarian.

RECYCLE ( Daur Ulang ) Dan lain-lainnya :

  1. Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.
  2. Gunakan tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.
  3. Recycle segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta bahan anorganik lainnya.
  4. Bagi Anda yang suka berkreasi manfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang menjadi produk kerajinan tangan yang indah.
  5. Kumpulkan sampah dan buang di tempat yang sesuai dengan peruntukkannya, jika memungkinkan pisahkan yang organik dan non organik. Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos sedangkan yang non organik bisa diolah kembali menjadi barang yang memberikan manfaat, daripada dibuang sembarangan misalnya ke sungai, danau dan laut terutama yang terbuat dari plastik sungguh akan merusak lingkungan, karena bahan plastik yang asal mulanya dibuat dari minyak bumi ini, baru bisa terurai minimal setelah mencapai waktu 200 tahun ! Oleh karenanya, jangan buang sampah an organik secara sembarangan, karena bisa mencemari lingkungan.
  6. Barang plastik bekas seperti: ember, kemasan cat dinding, botol bekas minuman dan lainnya bisa dipakai ulang atau dikreasikan menjadi pot tanaman yang indah.
  7. Jika tidak mau menggunakannya kembali, segera sumbangkan atau berikan kepada orang lain atau organisasi yang mau menampung dan mengolah sampah anorganik ini.
  8. Demikian pula pakaian bekas layak pakai dan peralatan rumah tangga yang sudah tidak digunakan atau didaur ulang sebaiknya disumbangkan kepada yang mau menerima dan memanfaatkannya lagi.
  9. Jangan biasakan membuang-buang makanan walau sedikit pun karena sisa-sisa makanan dapat mengeluarkan gas metana di tempat terbuka seperti TPA sampah.
  10. Kompos sisa sayuran, kulit buah dsb. dari dapur Anda.
  11. Mulai olah sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
  12. Kompos daun kering dan sampah, atau bawa ke sebuah tempat pendaur ulang sampah.

Hijaukan Lingkungan ( Go Green ) Dan yang lainnya:

  1. Ayo mulai tanam pohon di halaman rumah (Go Green). Pohon-pohon yang kita tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan kita. Jadi jangan ragu untuk mulai menanam pohon dan terus tambah koleksi tanaman di halaman rumah. Mau tanaman hias, bunga, buah atau apotik hidup, sayuran dan bumbu dapur tidak masalah. Dan jika sebagian besar warga bumi melakukannya, akan memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk mereduksi CO2 di udara dan pada akhirnya pemanasan global pun dapat diredam.
  2. Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang bisa kita buat sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.
  3. Informasikan Bahaya Pemanasan Global, Dan yang lainnya:
  4. Beritahu kepada sebanyak mungkin orang sebagai warga Bumi, akan bahaya Pemanasan Global.
  5. Ajarkan anak dan cucu untuk menghormati serta turut menjaga alam dan lingkungan.
  6. Luangkan waktu Anda untuk memberi informasi atau terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu menyayangi Bumi.
  7. Berikan sumbangan uang, tenaga dan pikiran serta barang-barang yang dapat didaur ulang pada yayasan atau organisasi sosial yang menangani proyek-proyek konservasi alam lingkungan.

Efisiensi Penggunaan Kendaraan Bermotor :

  1. Cari lokasi rumah tempat tinggal yang dekat dengan kantor tempat bekerja atau tempat anak-anak sekolah.
  2. Biasakan berjalan atau bersepeda, yang tentunya lebih menyehatkan dan ramah lingkungan, misalnya untuk tujuan dekat seperti berbelanja ke supermarket di sekitar rumah.
  3. Untuk jarak yang lebih jauh, jika memungkinkan gunakan angkutan umum massal, seperti busway dan kereta api.
  4. Naik kendaraan pribadi bersama-sama secara bergantian misalnya dengan teman atau saudara yang kebetulan searah atau setujuan.
  5. Jika harus naik kendaraan bermotor pribadi, untuk bepergian :
  6. Gunakan mobil yang sesuai dengan kebutuhan keluarga atau lebih besar.
  7. Gunakan energi hijau terbarukan seperti biofuel, antara lain biodiesel dan bioetanol (nama dagang Pertamina : biosolar, biopremium dan biopertamax).
  8. Matikan mesin motor/mobil saat pengisian bahan bakar. Jangan mengemudi di atas ambang batas kecepatan yang dianjurkan.
  9. Jangan membawa barang-barang yang tidak perlu dalam bagasi mobil.
  10. Periksakan mobil secara teratur untuk memastikan dalam kondisi baik.
  11. Periksa tekanan angin pada ban mobil secara teratur berkala.
  12. Periksa minyak/oli mesin, rem, kopling, gardan dsb. Cek kemungkinan kebocoran atau kerusakan lainnya, dan jangan lupa mendaur ulang minyak/oli motor/mobil anda.
  13. Rawat mobil dengan menyetel ulang mesin (tuned up) dan mengganti oli mesin secara berkala, agar kondisi mesin tetap prima saat akan digunakan.
  14. Gunakan ban radial untuk meningkatkan kemampuan jalan kendaraan.
  15. Jaga kondisi roda ban agar seimbang tidak bergetar dengan melakukan ‘spooring & balancing’ sehingga mobil nyaman dikendarai.
  16. Jika harus mengemudi mobil untuk jarak yang sangat jauh, jangan lupa beristirahat misalnya pada ‘rest area’ di jalan tol untuk menjaga stamina pengemudi mau pun kondisi mesin.
  17. Beli motor/mobil baru atau pun bekas yang lebih efisien bahan bakar dan menghasilkan emisi buangan yang lebih rendah agar tidak terlalu banyak menyumbang CO2 ke udara.
  18. Jika memungkinkan beli dan gunakan mobil ramah lingkungan, misalnya yang menggunakan teknologi panel tenaga sinar matahari dan hibrida.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat, dan kita juga ikut menjadi sebagai bagian dari solusi, serta ikut berpartisipasi aktif dalam menghadapi Peristiwa Pemanasan Global yang terjadi saat ini.

“Let’s Save Our Planet”

Source:

http://edukasi.kompasiana.com

http://learningrevolution.wordpress.com

Rabu, 06 Januari 2010

Desain Ramah Lingkungan

Isu pemanasan global masih menghangat di segala bidang kehidupan. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menghambat pemanasan buana, perubahan iklim secara ekstrem, dan degradasi kualitas lingkungan.

Belum usai berbenah menata lingkungan, krisis ekonomi global kembali menggoyang sendi-sendi kehidupan kota dan kita, termasuk sektor properti. Krisis yang datang beruntun dan bertubi-tubi seharusnya sanggup menggugah kesadaran kita.


Bentuk arsitektur bangunan (rumah, gedung) harus berempati, tanggap, dan memberikan solusi. Salah satunya adalah memadukan bangunan (rumah, gedung) yang hemat energi dan ramah lingkungan.


Bak ibarat tubuh, kita perlu melakukan diet mengurangi kadar kolesterol dalam bangunan dan menjadikan bangunan lebih langsing dan segar yang dapat menyehatkan diri sendiri (kantong tabungan, bangunan, penghuni) dan lingkungan (warga, kota) serta menghindari stroke komplikasi sosial. Untuk itu, kita perlu mengenali pokok-pokok permasalahan dan upaya-upaya yang dapat dilakukan.


Pembangunan bangunan hemat energi dan ramah lingkungan harus murah, mudah, dan berdampak luas. Pengembangan kota hijau (green city), properti hijau (green property), bangunan hijau (green building), kantor/sekolah hijau (green school/office), hingga pemakaian produk hijau (green product) terus dilakukan untuk turut mengurangi pemanasan global dan krisis ekonomi global.


Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung mendorong pembangunan bangunan berarsitektur lokal terasa lebih ramah lingkungan dan selaras dengan lingkungan asal. Desain bangunan (green building) hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan (green product).


Bangunan hijau mensyaratkan layout desain bangunan (10 persen), konsumsi dan pengelolaan air bersih (10 persen), pemenuhan energi listrik (30 persen), bahan bangunan (15 persen), kualitas udara dalam (20 persen), dan terobosan inovasi (teknologi, operasional) sebesar 15 persen.


Seberapa besar bangunan (rumah, gedung) yang akan dibangun? Cukup adalah cukup. Volume bangunan dijaga agar biaya pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan terkendali dan lebih hemat.


Bangunan dirancang dengan massa ruang, keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang cair, teras lebar, ventilasi bersilangan, dan void berimbang yang secara klimatik tropis berfungsi untuk sirkulasi pengudaraan dan pencahayaan alami merata ke seluruh ruangan agar hemat energi. Termasuk dalam lantai keramik atau marmer. Kalau bisa cukup melakukan
poles marmer, jangan sampai menggantinya, karena bagian yang diganti hanya akan menjadi “sampah”.

Jika mempunyai hewan buatlah, kandang hewan peliharaan yang sederhana yang mencakup juga tempat makan hewan, pemandian hewan, tempat menaruh
obat hewan, dsb.

Salam

Tips Merancang Rumah Dengan Baik

Didalam membuat suatu rancangan Denah Rumah ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Karena kalau merancang denah jangan sampai nantinya tidak sesuai dengan impian kita, baik dari segi desainnya maupun dari segi pembiayaan.
Oleh karena itu buatlah rancangan denah rumah yang sudah meliputi segala aspek yang ada kaitannya dengan kegiatan para penghuni rumah. Rencanakan ruangan-ruangan yang akan dibuat sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
Perhatikan aliran sirkulasi udara segar dan cahaya dari luar supaya bisa masuk kedalam rumah dengan baik. Dibutuhkan toleransi dari anda didalam merancang, karena ada kalanya salah satu keinginan kita tidak dapat terpenuhi didalam desain tersebut dikarenakan adanya keterbatasan ruang.

Setelah semua disusun, maka anda bisa menghubungi Arsitek pilhan anda untuk memulai membicarakan pembuat gambar perencanaan rumah.
Biasanya tahap ini akan melalui beberapa kali proses pertemuan antara anda dengan Arsitekanda sampai Rencana Denah Rumah disetujui.
Anda dan arsitek anda dapat melangkah ke tahap berikutnya yaitu membuat gambar arsitektur berupa gambar tampak dan potongan.
Hanya dengan gambar denah saja belum dapat terlihat tampak model rumah sesuai idaman anda. Gambar denah hanyalah menyajikan kebutuhan dan komposisi pembagian ruang yang dibutuhkan. Sedangkan gambar arsitektur nantinya akan mencoba mengakomodasi denah sekaligus bentuk dan model rumah yang diinginkan.

Bila desain arsitektur telah disepakati, arsitek bersama anda dapat maju ketahap berikutnya yaitu membuat gambar kerja untuk dilapangan. Gambar kerja adalah rangkaian gambar detail dari rumah idaman yang dapat dipakai oleh kontraktor atau mandor untuk melaksanakan pembangunan fisik.
Dalam gambar kerja akan ditampilkan berbagai hal yang sangat spesifik: mulai dari struktur sampai dengan instalasi air, listrik bahkan pola pemasangan lantai pun dibuat gambar rencananya.
Tahap selanjutnya berdasarkan gambar kerja ini dapat direncanakan jenis dan spesifikasi bahan material yang akan digunakan dalam pembangunan, yang selanjutnya akan digunakan sebagai patokan utama dalam membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB), sehingga anda bisa mengetahui biaya yang akan dikeluarkan untuk pembangunan.

Selama dalam proses pembicaraan pembuatan desain antara arsitek dengan anda dilakukan secara terbuka dan mendalam, disertai kemampuan mendapatkan sumber/supplier bahan bangunan yang tepat akan menghasilkan Rencana Anggaran Biaya yang wajar.

Salam